Halaman Aktif
Selamat Datang
Belajar Pertanian Terpadu merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran blended learning mata kuliah Pertanian Terpadu bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog sedang dalam pembuatan sehingga belum dapat menyediakan layanan secara penuh. Silahkan berkunjung kembali untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan dukungan pembelajaran yang diberikan melalui blog ini. Mohon berkenan menyampaikan komentar dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.
Selasa, 25 Oktober 2022
Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023
Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 mata kuliah Pertanian Terpadu kelas Agroteknologi ... dari dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. akan dilaksanakan secara daring pada Jumat, 28 Oktober 2022 secara daring mulai pada pukul 15.00 sampai selesai melalui e-Learning Undana. Untuk melaksanakan UTS, silahkan mengakses data ujian, pertanyaan ujian, dan lembar jawaban ujian dengan cara mengklik tautan yang disediakan pada halaman e-Learning mata kuliah tersebut, setelah tautan diaktifkan. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Ujian Tengah Semester, silahkan membaca Panduan Persiapan Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 ini sampai selesai dan benar-benar memahami isinya.
Kamis, 20 Oktober 2022
3.2. Usahatani Terpadu dalam Konteks Sosial-Ekonomi, Sosial-Politik, dan Sosial-Budaya
Pada materi 3.1 kita sudah mendiskusikan usahatani terpadu dalam konteks fisik-kimia dan hayati. Dalam konteks tersebut, kita mendiskusikan usahatani terpadu dalam kaitan dengan tanah, iklim, vegetasi, dan lahan dan kemudian membahas pola-pola usahatani terpadu yang dapat kita kembangkan sesuai dengan kategori yang terkait dengan konteks tanah, iklim, vegetasi, dan lahan tersebut. Pada materi 3.2 ini kita akan mendiskusikan konteks usahatani terpadu yang tidak kalah penting selanjutnya, yaitu konteks sosial-ekonomi, sosial-politik, dan sosial-budaya. Dalam ketiga konteks ini, kita akan mendiskusikan usahatani terpadu dalam kaitan dengan perekonomian, politik pembangunan pertanian, dan budaya masyarakat setempat, pada tataran global, nasional, dan daerah, khususnya daerah Nusa Tenggara Timur.
Minggu, 16 Oktober 2022
3.1. Usahatani Terpadu dalam Konteks Lingkungan Fisik-Kimia dan Hayati
Sampai pada materi kuliah 2.3, kita sudah mendiskusikan pertanian terpadu dalam konteks pembangunan pertanian dan pertanian berkelanjutan. Kita sudah mencoba mendiskusikan di mana posisi usahatani terpadu dalam konteks pembangunan pertanian dan pertanian berkelanjutan yang telah kita diskusikan tersebut. Pada materi 3.1 ini kita akan berpindah ranah diskusi dari ranah konseptual menjadi ke ranah yang lebih teknis, yaitu usahatani terpadu dalam konteks fisiki-kimia dan hayati yang mencakup aspek tanah, iklim, vegetasi dan lahan. Dalam mendiskusikan usahatani terpadu dalam beragam konteks dan aspek tersebut, kita akan mengaitkan usahatani terpadu pada tataran global, nasional, dan daerah Nusa Tenggara Timur.
2.3. Usahatani Terpadu dalam Konteks Pembangunan Pertanian dan Pertanian Berkelanjutan
Pada materi 2.2 kita sudah mendiskusikan mengenai kerangka kerja untuk merencanakan dan menentukani kinerja dan keberlanjutan usahatani terpadu. Kita sudah mendiskusikan tiga kerangka kerja yang relevan dengan konteks usahatani terpadu di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur. Selain ketiga kerangka kerja tersebut, sebenarnya masih terdapat kerangka kerja lainnya, antara lain kerangka kerja jejak kaki ekologis (ecological footprint framework). Setelah memahami kerangangka kerja kinerja dan keberlanjutan usahatani berkelanjutan tersebut, pada materi kuliah ini kita lanjutkan mendiskusikan kaitannya dengan pembangunan pertanian yang terjadi sampai saat ini, di seluruh dunia maupun di Indonesia. Kita diskusikan masalah yang timbul dari pembangunan pertanian yang telah dilakukan sampai saat ini dan hal yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang selama ini sering digaungkan tetapi masih jauh dari harapan.
Jumat, 07 Oktober 2022
2.2. Kerangka Kerja untuk Merencanakan dan Menentukani Kinerja dan Keberlanjutan Usahatani Terpadu
Pada materi 2.1 kita sudah membahas usahatani terpadu dalam konteks taraf dan skala pemaduan. Kita juga telah menentukan keterpaduan dalam konteks ilmu, praktik, dan gerakan, dengan menggunakan konsep agroekologi sebagai contoh. Mudah-mudahan setelah mengamati usahatani di lokasi magang, atau di sekitar lokasi magang jika Anda magang di suatu institusi, yang Anda telah lakukan secara sendiri-sendiri sebagai projek materi kuliah 1.2, kemudian Anda sudah mendiskusikannya dengan mahasiswa lainnya di lokasi magang yang sama untuk kemudian menjadikannya sebagai projek bersama, sebagaimana yang seharusnya Anda lakukan pada projek materi kuliah 2.1. Pada materi kuliah ini kita akan mendiskusikan kerangka kerja yang lazim digunakan untuk merencanakan dan menentukan kinerja dan keberlanjutan suatu usahatani, termasuk usahatani terpadu. Kita akan mendiskusikan tiga kerangka kerja, yaitu kerangka kerja analisis penghidupan berkelanjutan, agroekosistem, dan kerangka kerja sistem sosial-ekologis.
Kamis, 06 Oktober 2022
2.1. Taraf dan Skala Keterpaduan dalam Usahatani Terpadu
Pada materi 2.1 kita sudah mendiskusikan pertanian terpadu dalam konteks pertanian sebagai sistem. Kita sudah mendiskusikan konsep sistem, perkembangan usahatani dalam kaitan dengan sejarah pertanian, dan perkembangan usahatani terpadu dalam kaitan dengan paradigma perkembangan pertanian. Mudah-mudahan uraian tersebut memberikan wawasan yang semakin mencerahkan Anda mengenai makna terpadu dalam istilah pertanian terpadu yang sedang kita pelajari. Pada materi ini kita akan lebih mendalami mengenai pengertian istilah terpadu dalam konsep usahatani terpadu dalam kaitan dengan usahatani itu sendiri, dengan ekosistem dan lingkungan hidup, dan dengan masyarakat. Materi 2.1 merupakan dasar untuk memahami sifat sistem usahatani dan keberlanjutan sistem usahatani yang akan kita diskusikan dalam kaitan dengan konsep pertanian yang akan kita diskusikan pada materi 2.2.
Sabtu, 17 September 2022
1.2. Usahatani Terpadu dalam Konteks Pertanian sebagai Sistem
Ke manapun kita bepergian di Indonesia, kecuali di kota-kota besar, kita akan bertemu dengan pertanian. Di NTT, bahkan di perkotaan sekalipun, kita masih bertemu dengan pertanian. Karena itu, kita merasa sudah sangat mengenal apa itu pertanian. Apalagi sebagai mahasiswa pertanian, tentu merasa sudah sangat kenal dengan apa itu pertanian. Tapi apakah sebaga mahasiswa pertanian Anda telah benar-benar telah mengenal pertanian? Silahkan jawab sendiri, setelah membaca dan menuntaskan materi 1.1. Pertanyaan sederhana, tetapi ternyata tidak mudah menjawabnya. Pada materi 1.1 kita sudah mendiskusikan mengenai apa itu pertanian dan apa itu pertanian terpadu yang sebenarnya adalah kegiatan usahatani terpadu. Pada materi 1.2 ini kita akan lanjutkan mendiskusikan mengenai usahatani terpadu dalam konteks sistem.
Selasa, 06 September 2022
1.1. Pertanian Terpadu dalam Konteks Mandat MBKM
Sejak 2020 Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melaksanakan program Merdeka Belajar. Program ini dilaksanakan sebagai komitmen Presiden untuk memfokuskan pembangunan pada periode kedua jabatannya pada pembangunan sumberdaya manusia, dari fokus pembangunan infrastruktur pada infrastruktur. Di tingkat pendidikan tinggi, program merdeka belajar ini dinamai Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, disingkat MBKM, yang diharapkan memerdekakan mahasiswa untuk belajar di luar program studi, fakultas, bahkan di luar universitas. Untuk membekali mahasiswa MBKM belajar di luar kampus maka ditawarkan sejumlah mata kuliah, bagi mahasiswa Prodi Agroteknologi yang ditawarkan di antaranya adalah Pertanian Terpadu. Materi kuliah ini menguraikan mengenai pertanian terpadu dengan MBKM.